Hiduplah dengan senyuman..?? Ah jangan-jangan malah di kira orang yang kurang waras, selalu menebar senyuman disepanjang jalan yang kita lewati, pada semua orang yang kita temui, terhadap masalah yang kita dapati. Haa…haa…haa…
Semua insan pasti pernah merasakan saat dimana kesabaran tlah melampaui batasnya. Ada beberapa hal yang sering kita temui di sekitar kita yang bisa membuat darah seketika naik ke ubun-ubun. Semisal mendengar orang melecehkan kita, atau waktu di perempatan ketika tiba-tiba tanpa sengaja ada orang yang mau bertabrakan dengan kita. Bisa di pastikan bagi kebanyakan orang kalau menemui kejadian seperti itu pasti mata langsung melotot, kadang-kadang disertai umpatan kemarahan.
Sabar,…istiqfar jangan langsung kebakar, kendalikan amarahmu. Karena kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah. Ada cara yang lebih bijaksana untuk menghadapi hal-hal seperti itu. Walaupun hal ini bisa di bilang gampang-gampang susah, terutama bagi para remaja yang masih mempunyai jiwa heroic, rasa tak mau di salahkan, kesombongan ataupun perasaan sejenisnya. Tapi tidak ada jeleknya kalau kita berusaha untuk mencobanya. Cobalah hadapi dengan senyum dibarengi dengan kata-kata permohonan maaf, walaupun sebenarnya kita ada di pihak yang benar. Saya itu cara ampuh untuk meredam kemarahan kita, juga mendatangkan rasa hormat bagi kita, dan bahkan menambah panjang daftar sahabat kita.
Yaa…namanya aja manusia pasti punya rasa marah. Tapi menjadi aneh kalau terlalu berlebihan, bahkan hal-hal sepele gampang sekali mendatangkan kemarahan, tiap hari kerjannya sewot melulu, cepat jengkel, mudah terpancing emosi. Kalau sudah begitu kita harus berusaha untuk cepat meredamnya dan mencari tahu apa sih penyebabnya, sebelum kemarahan itu menghancurkan diri kita sendiri. Marilah kita sama-sama mencari solusi apa yang sering kita rasakan semua, yakni mengatasi rasa maraaah.
Sebab-sebab marah.
Kemarahan bisa disebabkan karena kesombongan, misalnya gak mau ada orang lain yang melebihi diri kita. Bisa juga disebabkan hal lain seperti kesia-siaan, pelecehan, perdebatan, pertengkaran, ambisi dan hal-hal negative lainnya.
Marilah kita renungkan kembali, belajar sabar dan santun. Karena dengan bersabar akan memunculkan keinginan untuk mendapatkan hal-hal yang positif bagi kehidupan kita dan masyarakat pada umumnya. Ingatlah bahwa akibat kemarahan kita akan berbuntut panjang. Kemungkinan besar orang akan membalas kemarahan kita. Inilah awal terjadinya malapetaka. Cepatlah berkaca betapa buruknya wajah kita saat marah, dan bandingkan dengan wajah orang-orang yang berhati tenang, yang mana yang lebih sedap di pandang mata. Menahan amarah bukanlah hal yang hina, bukan berarti kita penakut, tapi itu adalah cerminan dari sikap yang bijak.
Ah betapa damai dan indahnya kehidupan ini jika kita mulai bisa mengendalikan rasa marah ini…….